Kerajinan Tangan berbahan korek api
Kerajinan tangan berbahan dasar korek api adalah satu kerajinan tangan yang cukup langka di Indonesia. Tidak banyak berita atau sejarah yang dapat dikumpulkan mengenai asal mula kerajinan ini. Adalah Datuk Muhammad Andre Erli Djoansyah Al Fatah (selanjutnya disebut Erli), seorang Indonesia yang berasal dari Pulau Tarakan, Kalimantan Timur termasuk salah seorang yang menguasai seni kerajinan ini. Erli mengisahkan secuil sejarah asal mula kerajinan ini yang diwariskan dari keluarga besarnya.
Kerajinan ini dimulai saat masyarakat bersuku bangsa melayu mendiami perbatasan Indonesia –Malaysia di pulau Kalimantan. Penduduk bersuku bangsa melayu ini terbiasa menggunakan kayu sebagai alat alat bantu. Saat itu, menurut leluhur Erli, masyarakat juga membuat bahan bahan kerajinan dari kayu. Saat itu Korek Api belum ada, sehingga model berbahan dasar korek api, masih dirangkai dari bahan berkayu ulin atau sejenis sirap dari kayu ulin. Penduduk mulai memakai korek api sebagai bahan dasar sejak adanya pabrik korek api di wilayah tersebut yang dibangun oleh pengusaha dari Australia. Menurut Erli, hal tersebut terjadi sekitar tahun 1950an. Sejak ada bahan pabrik korek api tersebut, masyarakat mulai mengenal model korek api dan masyarakat yang bergiat dalam kerajinan tanganpun mulai menjadikan korek api sebagai bahan dalam pembuatan kerajinan Tangan.
Erli mengatakan bahwa kemampuannya membuat kerajinan tangan dari bahan dasar korek api didapat dari warisan keluarganya yang berasal dari kakeknya. Kakek dari saudara Erli inilah yang mungkin belajar dari masyarakat melayu yang memanfaatkan korek api di sekitar pabrik korek api di perbatasan Indonesia – Malaysia tersebut. Dapat dikatakan oleh Erli bahwa seni membuat kerajinan dari bahan korek api ini dikembangkan oleh suku Melayu di daerah perbatasan tersebut. Erli mengatakan bahwa saat ini belum terlihat kerajinan tangan ini berkembang di wilayah Nusantara, padahal kerajinan tangan ini memiliki potensi yang besar. Selama ini, kerajinan yang dikembangkan oleh Erli masih terfokus pada pembuatan kapal jenis phinisi Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar